Program Makan Gratis (MBG) merupakan salah satu kebijakan unggulan Presiden Prabowo Subianto pada awal masa pemerintahannya. Diluncurkan sejak Januari 2025, program ini menyasar anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruh Indonesia.
Dalam waktu enam bulan, lebih dari 6 juta orang telah menerima manfaat dari program ini. Pemerintah menargetkan jumlah itu meningkat menjadi 25 juta penerima hingga akhir Agustus 2025. Angka tersebut menjadikan MBG sebagai program sosial dengan cakupan terbesar di Asia Tenggara.
Tujuan utama program ini adalah untuk menekan angka stunting, meningkatkan asupan gizi, dan menjamin hak dasar masyarakat dalam hal pangan sehat.
Infrastruktur Dapur Gizi di Seluruh Wilayah
Untuk menunjang distribusi makanan bergizi, pemerintah membentuk 2.109 dapur layanan gizi. Pemerintah pusat turut mendampingi pengelolaan dapur-dapur ini yang tersebar dari kota besar hingga pelosok terpencil.
Setiap dapur menyajikan menu lengkap sesuai kebutuhan gizi penerima. Dalam satu porsi, terdapat karbohidrat (nasi atau ubi), lauk berprotein (telur, ayam, ikan), sayur, dan buah segar. Ahli gizi menyusun menu untuk memastikan keseimbangan nutrisi.
Selain itu, Program ini menyasar peserta didik PAUD, SD, serta ibu hamil dan menyusui. Penyajian dilakukan langsung di sekolah atau pos pelayanan terpadu.
Apresiasi dari Dunia Internasional
Program Makan Gratis tak hanya mendapat dukungan dalam negeri. Organisasi seperti FAO dan UNICEF menilai MBG sebagai langkah konkret pemerintah dalam memerangi kelaparan dan kekurangan gizi di negara berkembang.
Selain itu, Beberapa negara Afrika dan Asia mulai melirik model pelaksanaan MBG. Mereka tertarik pada sistem logistik, pendataan digital, dan pendekatan berbasis komunitas yang digunakan Indonesia.
Tantangan dan Perbaikan Berkelanjutan
Di balik keberhasilan, pelaksanaan MBG tetap menghadapi tantangan. Distribusi ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan pelatihan petugas dapur menjadi perhatian utama. Namun, pemerintah tidak tinggal diam.
Selain itu, Prabowo melibatkan TNI, koperasi lokal, dan tokoh masyarakat dalam mendukung kelancaran distribusi serta edukasi pentingnya gizi seimbang. Pengawasan ketat juga dilakukan untuk menjamin makanan layak konsumsi dan tepat sasaran.
Kesimpulan
Program Makan Gratis menjadi simbol keberpihakan negara terhadap kesejahteraan rakyat. Dengan pendekatan menyeluruh dan cakupan luas, program ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menjalankan kebijakan sosial berkelas dunia. Dukungan penuh masyarakat dan lintas sektor menjadi kunci utama keberlanjutan program ini di masa mendatang.